TOKOH LANUD HUSEIN SASTRANEGARA
Kota Bandung
memiliki lapangan udara yang melayani maskapai penerbangan baik Nasional maupun
Internasional. Adalah Lapangan Udara Husein Sastranegara yang terletak di
daerah Bandung Barat tepatnya di daerah Padjajaran. Keberadaan bandara
ini menjadi penopang bisnis dan parawisata di kota Bandung. Meski bandara udara
ini sudah familiar di masyarakat, namun tidak sedikit dan mungkin hampir banyak
orang yang tidak tahu, mengapa bandara udara itu bernama Husein
Sastranegara dan siapakah sebenarnya beliau itu?
Husein Sastranegara adalah salah seorang di antara tokoh-tokoh yang ikut serta mengabdikan dirinya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia pada masa-masa revolusi fisik, khususnya di bidang pertahanan udara. Namun sayang semangat pengabdian dan kesediaanya berkorban sebagai Patriot Tanah Air tidak bisa berlangsung lebih lama. Beliau hanya bisa menyumbangkan tenaganya bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia dalam waktu setahun lebih sedikit. Meski kesempatan berbakti ke tanah air begitu pendek, namun tidak menghilangkan nilai-nilai jasa perjuangannya.
Semenjak kecil beliau bercita-cita untuk menjadi seorang perwira. Keinginan itu muncul disaat Husein masih bersekolah di Europese Lagere School (ELS) atau setingkat SD di Bandung. Setelah tamat ELS kemudian Husein melanjutkan ke Hager Burger School (HBS) di Bandung, selanjutnya pindah ke HBS KWDRI di Jakarta. Setelah lulus di HBS tahun 1939, Husein meneruskan kuliah di Techisch Hoge School (THS) atau sekarang ITB. Karier di dunia penerbangannya bermula saat menjadi penerbang pesawat bermesin tunggal. Selanjutnya beliau menjadi pengurus Lanud Andir, hingga aktif sebagai penerbang ujicoba pesawat-pesawat rongsokan bekas Jepang.
Beliau pun wafat disaat sedang melakukan uji terbang (Test Flight) sebuah pesawat Chukie di atas kota Yogyakarta. Namun naas pesawat rongsokan itu mengalami kerusakan mesin hingga jatuh, dan menewaskan Husein Sastranegara beserta juru tekniknya Rudiki meninggal. Berkat jasa-jasa dan nilai kepahlawanannya yang telah mengabdikan diri kepada bangsa dan negara, akhirnya nama Husein Sastranegara diabadikan untuk mengganti pangkalan Udara Andir menjadi Lanud Husein Sastranegara dari tanggal 17 Agustus 1972. Berkat jasa-jasanya pun Husein Sastranegara mendapat sejumlah anugerah tanda jasa dari pemerintah seperti Bintang Garuda, Bintang Satyalencana Perang Kemerdekaan RI, dan Piagam Presiden selaku Panglima Tertinggi Angkatan Perang RI tahun 1957. (DI/FR)
Husein Sastranegara adalah salah seorang di antara tokoh-tokoh yang ikut serta mengabdikan dirinya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia pada masa-masa revolusi fisik, khususnya di bidang pertahanan udara. Namun sayang semangat pengabdian dan kesediaanya berkorban sebagai Patriot Tanah Air tidak bisa berlangsung lebih lama. Beliau hanya bisa menyumbangkan tenaganya bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia dalam waktu setahun lebih sedikit. Meski kesempatan berbakti ke tanah air begitu pendek, namun tidak menghilangkan nilai-nilai jasa perjuangannya.
Semenjak kecil beliau bercita-cita untuk menjadi seorang perwira. Keinginan itu muncul disaat Husein masih bersekolah di Europese Lagere School (ELS) atau setingkat SD di Bandung. Setelah tamat ELS kemudian Husein melanjutkan ke Hager Burger School (HBS) di Bandung, selanjutnya pindah ke HBS KWDRI di Jakarta. Setelah lulus di HBS tahun 1939, Husein meneruskan kuliah di Techisch Hoge School (THS) atau sekarang ITB. Karier di dunia penerbangannya bermula saat menjadi penerbang pesawat bermesin tunggal. Selanjutnya beliau menjadi pengurus Lanud Andir, hingga aktif sebagai penerbang ujicoba pesawat-pesawat rongsokan bekas Jepang.
Beliau pun wafat disaat sedang melakukan uji terbang (Test Flight) sebuah pesawat Chukie di atas kota Yogyakarta. Namun naas pesawat rongsokan itu mengalami kerusakan mesin hingga jatuh, dan menewaskan Husein Sastranegara beserta juru tekniknya Rudiki meninggal. Berkat jasa-jasa dan nilai kepahlawanannya yang telah mengabdikan diri kepada bangsa dan negara, akhirnya nama Husein Sastranegara diabadikan untuk mengganti pangkalan Udara Andir menjadi Lanud Husein Sastranegara dari tanggal 17 Agustus 1972. Berkat jasa-jasanya pun Husein Sastranegara mendapat sejumlah anugerah tanda jasa dari pemerintah seperti Bintang Garuda, Bintang Satyalencana Perang Kemerdekaan RI, dan Piagam Presiden selaku Panglima Tertinggi Angkatan Perang RI tahun 1957. (DI/FR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar